Indonesia Tingkatkan pasar Eksport ke China
Untuk
meningkatkan persaingan perdagangan internasional terhadap pasar dunia Indonesia
terus melakukan perluasan dan peningkatan pasar eksport ke beberapa negara,
salah satu pasar yang akan di bidik Indonesia untuk meningkatkan kuantitas
eksport adalah China, dalam beberapa tahun belakang di saat krisis ekonomi
melanda dunia, China mampu bertahan dan menjadi perhatian dunia pada
pertumbuhan dan kestabilan negara tersebut, sehingga banyak negara yang
melakukan kerjasama ekonomi untuk meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap
krisis. Sebagai negara yang telah menjadi
mitra Indonesia setelah disepakatinya perjanjian China–ASEAN Free Trade Area
(CAFTA) kedua belah pihak mencoba memenuhi kebutuhan-kebutuhan barang dan jasa,
China juga menjadi tujuan eksport bagi Indonesia, bahkan menjadi penopang
terbesar bagi pendapatan eksport Indonesia, pada tahun 2013 nilai eksport ke China telah mencapai sebesar US$ 21,3 miliar.
Jika
kita bisa mengambil Peluang pasar China, maka Indonesia mempunyai peluang besar
terhadap petumbuhan ekonomi, pada
periode 2013 bloomberg memprediksikan bahwa pertumbuhan akan mencapai angka 7
%, namun pada akhirnya pertumbuhan lebih dari yang diprediksikan yang mencapai
dua kali lipat yaitu 14,6 %. selain perekonomian China pertumbuhanya relatif
stabil dan cepat, negara tersebut sangat membutuhkan barang dari berbagai
negara termasuk Indonesia. seperti di
kutip dalam berita online bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pemasok
yang masih relatif kecil bagi China, jika di urutkan dengan negara-negara lain
yang menjadi mitra, Indonesia menduduki posisi ke 15. Indonesia masih mempunyai
peluang yang sangat besar untuk meninngkatkan kuantitas dan peringkat. Kebutuhan
China pada bahan baku selalu mengalami peningkatan, pasar dan produk Indonesia
harus masuk untuk memenuhi kebutuhan China karena dalam beberapa tahun terakhir
mulai dari tahun 2009 hingga 2013 hubungan antara Indonesia dengan China terus
mengalami peningkatan dengan angka sebesar 18,22 %. Akan tetapi pada tahun 2014
nilai total
eksport ke China
mengalami penurunan dari tahun 2013, bulan Januari-Juli 2014 sebesar US$ 9,3
miliar sedangkan pada tahun 2013 dengan bulan yang sama dapat tembus US$ 10,7
miliar atau turun sebesar 13,42%.
Salah
satu strategi Indonesia dalam meningkatkan eksport
ke China ialah mengikuti China-ASEAN Ekspo, acara ini pertama kali
diselenggarakan pada tahun 2014 setelah adanya pertemuan kerjasama antara China
dengan ASEAN pada tahun 2013 yang bertempat di Bali. Acara tahunan antara ASEAN
dan Cina ini disebuat-sebut sebagai Diamond
Decade. Dalam pameran ekonomi di ASEAN dan China, ini Indonesia mencoba
untuk memperkenalkan berbagai macam produk dari puluhan perusahaan. Pada tanggal
16 hingga 19 september tahun 2014 di Nanning, Guangxi, China, indonesia
mengirim sekitar 99 perusahaan untuk mempromosikan produk-produk Indonesia
kepada importir China. dalam acara tersebut hadir juga negara-negara seluruh
ASEAN mulai dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura hingga Laos. Bidik
utama Indonesia adalah pasar China tetapi dapat menggaet importir negara ASEAN
lainya. Pada tahun 2013 lalu, ketika acara China-ASEAN Ekspo berada di
Indonesia mendapat apresiasi yang luar
biasa oleh para pengunjung yang mencapai 32 Ribu orang, dalam acara tersebut sekitar
dari 88 perusahaan terjadi transaksi lebih dari US$ 2,8 juta. dalam mengikuti acara
China-ASEAN Ekspo di China, produk Indonesia akan memperoleh citra yang baik
dengan perusahaan ASEAN lainya dan mampu mendorong peningkatan nilai eksport
bagi indonesia. Strategi lain yang dilakukan oleh indonesia dalam menggaet
China untuk meningkatkan eksport yaitu mengadakan Forum Bisnis : Indonesia
Trade and investment Conference. Dengan dilakukan berbagai ecara ekonomi
regional ini dapat meningkatkan eksport
ke China dan juga negara ASEAN.